Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kominfo menangani 203 hoaks pemilu yang tersebar di media sosial hingga hari Selasa (2/1/2024) lalu. Total sebaran informasi tersebut sebanyak 2.882 konten.
“Hasil identifikasi terdapat 203 isu hoaks dengan total sebaran di platform digital sebanyak 2.882 konten,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi Kementerian Kominfo, Jumat (5/1/2024).
Dari jumlah tersebut, temuan hoaks terbanyak salah satunya ditemukan pada anak perusahaan Meta. Facebook dan Instagram dilaporkan memiliki 1.325 konten dan 198 konten hoaks terkait pemilu.
Platform lain yang juga ditemukan banyak hoaks pemilu adalah X/Twitter sebanyak 947 konten. Berikutnya ada TikTok 342 konten, Snack Video 36 konten, dna 34 konten pada Youtube.
Dari 2.882 konten yang ditemukan, belum semua diblokir. Baru 1.399 konten yang telah ditindaklanjuti.
“Dari total 2.882 konten sudah diajukan untuk take down semua dan yang sudah di-take-down sebanyak 1.399 konten dan sisanya 1.483 sedang ditindaklanjuti,” jelasnya.
Sementara itu, terdapat 189 isu hoaks yang ditemukan sepanjang tahun lalu. Peningkatan signifikan terjadi saat masa kampanye Pemilu dimulai.
“Peningkatan cukup signifikan pada bulan November s.d. Desember 2023, bersamaan dengan masa Kampanye Pemilu 2024,” ungkap Budi.
Budi juga mengingatkan semua pihak bisa mengambil peran aktif. Yakni dengan menjaga ruang digital agar tetap aman dan nyaman selama 2024.
Termasuk juga untuk tidak menyebarkan konten berisi informasi hoaks. “Mari bersama kita wujudkan Pemilu 2024 Damai dengan menjaga ruang digital dengan tidak menyebarkan isu hoaks,” pungkasnya. https://bersiaplah.com/