RM.id Rakyat Merdeka – Ledakan terjadi di gudang peluru Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pukul 18.05 WIB. Terlihat kobaran api membubung tinggi. Hingga pukul 21.30 WIB, ledakan masih terdengar.
Tak hanya itu, beberapa amunisi yang ada di dalam gudang sampai terlempar ke permukiman warga. Beberapa di antaranya granat. Selain itu, kaca rumah warga hancur akibat ledakan.
“Ada granat yang terlempar ke cluster Kota Wisata,” ujar Ketua Paguyuban Cluster Kota Wisata, Andri kepada wartawan, Sabtu (30/3/2024).
Para warga yang dekat dengan lokasi pun dievakuasi. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Di pintu masuk gudang, polisi dan TNI menjaga ketat lokasi dengan batas aman sekitar 1 kilometer dari lokasi ledakan. Warga ataupun awak media tidak diperbolehkan masuk atau mendekat area tersebut.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Damkar dari Kota Bogor dan Kabupaten Bogor dikerahkan ke lokasi kejadian. Namun, pemadaman belum bisa dilakukan karena masih terjadi ledakan.
Sekitar pukul 20.00 WIB pemadaman mulai dilakukan. Mobil ambulans jug didatangkan untuk berjaga-jaga.
Hasan yang mengenakan kaos hijau lengan panjang itu pun langsung memberikan keterangan kepada media. Kata dia, penyebab meledaknya gudang peluru diduga dipicu amunisi kedaluwarsa yang bergesek.
“Kemungkinan adalah karena bahan peledak kan bahan kimia nih, kemungkinan labil saat ini, kami enggak pake lagi nih, kemungkinan seperti itu,” kata Hasan.
Hasan mengatakan, amunisi yang ada di gudang tersebut dikumpulkan dari markas TNI yang ada di wilayahnya. Amunisi-amunisi ini sudah kedaluwarsa dan siap untuk dimusnahkan.
“Ada 160 ribu jenis amunisi dan bahan peledak di dalamnya,” ujarnya.
Menurut Hasan, gudang amunisi ini tidak memiliki sistem kelistrikan sehingga kecil kemungkinan penyebab ledakan berasal dari luar. Dia menduga, amunisi kedaluwarsa ini bergesek sehingga menimbulkan percikan api.
Hasan juga memastikan tidak ada korban jiwa dan korban luka. “Saya sudah cek, tidak ada korban jiwa walaupun memang kita tidak bisa masuk ke lokasi,” kata Hasan.
Sementara, Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi meminta, masyarakat yang menemukan benda-benda yang terbang dari gudang jangan dipegang dan mendekat. Warga diminta untuk melapor agar barang tersebut dapat diamankan pihak TNI dan tidak membahayakan.
Menurut Kristomei, gudang amunisi sudah didesain dengan tanggul penahan ledakan. Di dalamnya, ada juga alat pengukur suhu dan pemadam. Hal itu untuk meminimalisir ledakan.https://popicedingin.com/wp-admin/